4 Keutamaan Bulan Syaban Yang Diabaikan Banyak Umat Islam

Illustrasi gambar (sumber:pixabay.com)
Bulan Sya’ban adalah bulan ke delapan dalam penanggalan Islam atau Kalender Hijriyah. Ia terletak diantara dua bulan mulia yaitu Rojab dan Romadhon. Hal ini menyebabkan Bulan Sya’ban kurang mendapat perhatian dari kaum muslimin, padahal di dalamnya banyak sekali keutamaan dan keistimewaan yang tidak ada pada bulan yang lain. Maka pantaslah jika Nabi menjelaskan bahwa Bulan sya’ban adalah bulan yang terlupakan oleh kaum muslimin karena fokus mereka tertuju pada Bulan Rojab dan Bulan Romadhon.

Dari sekian banyak keutamaan Bulan Sya’ban, inilah 4 hal yang menjadi keistimewaan Bulan Sya’ban.

1.    Bulan Sya’ban adalah Bulan yang Rasulullah banyak berpuasa didalamnya.
Dalam sebuah hadis di sebuah hadis bahwa Sayyidatina Aisyah menuturkan: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau banyak melakukan puasa di luar Ramadhan kecuali pada bulan Sya’ban.”

Hadis tersebut menunjukkan bahwa Sya’ban merupakan bulan “pemanasan puasa” atau prakondisi Ramadhan. Puasa, sebagai amalan yang sangat dianjurkan dilakukan, di bulan Sya’ban, merupakan latihan persiapan yang diharapkan dapat memantapkan kualitas puasa Ramadhan. Jika diibaratkan bercocok tanam, Sya’ban itu bulan menyemai benih, mulai merawat pertumbuhan “tanaman kebaikan”, sedangkan Ramadhan merupakan bulan memanen. Artinya, kita tidak mungkin dapat memanen kebaikan kalau tidak pernah menanam dan merawat tanaman itu.

Pesan lain yang dapat dipetik adalah bahwa ibadah Ramadhan menjadi lebih sempurna dan lebih produktif jika didahului dengan latihan-latihan spiritual (riyadhah ruhiyyah) yang terprogram secara berkelanjutan. Karena ibadah dalam Islam pada umumnya menuntut adanya konsistensi (istiqamah) dan keberlanjutan, bukan hanya dilakukan sekali dan langsung paripurna, kecuali ibadah haji.

2.    Di Bulan Sya’ban dilaporkan Amal manusia kepada Allah
Dalam riwayat lain, sebuah hadis riwayat  Al Baihaqi,Rasulullah SAW pernah bersabda: “Sya’ban itu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini banyak diabaikan oleh umat manusia, padahal dalam bulan Sya’ban  amal-amal hamba itu diangkat untuk diterima oleh Allah. Aku ingin amalku diterima oleh Allah di bulan Sya’ban dalam keadaan aku berpuasa

3.    Di bulan Sya’ban, yaitu pada malam nishfu sya’ban, Allah turun ke langit dunia dan mengampuni hamba-hamba-Nya.
Baginda Nabi menjelaskan dalam sebuah hadis bahwa pada malam pertengahan itu (nishfu Sya’ban) Allah turun ke langit dunia untuk “memonitor” semua makhluk, lalu mengampuni hamba-hamba-Nya (yang beristighfar), kecuali orang musyrik dan orang yang saling bermusuhan.
Jadi, sebagai persiapan mental-spiritual, kita perlu bermuhasabah dengan qiyamulail (shalat Tahajud), bertobat, beristighfar, bermunajat kepada Allah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

4.    Di bulan Sya’ban, Penetapan Arah Kiblat kaum Muslimin dari Masjidil Aqsho ke Ka’bah di Masjidil Haram.

Pada Bulan Sya’ban,Allah menetapkan perubahan arah kiblat umat Islam dari Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, Palestina, ke Ka’bah di Masjidil Haram, Makkah. Perubahan arah kiblat ini membawa hikmah besar bagi Nabi sendiri maupun umat Islam, yaitu peneguhan akidah tauhid dan signifikansi persatuan umat.


Demikianlah sebagian dari keutamaan bulan Sya’ban. Marilah mengisi Syaban dengan merbanyak amalan-amalan sunah yang dapat me-refresh spiritualitas dan moralitas kita sehingga ketika memasuki R0madhon kita benar-benar siap untuk berpuasa lahir batin. Tidak ada salahnya pula jika di bulan Sya’ban ini kita banyak berdoa: “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan antarkanlah kami sampai (berpuasa) di bulan Ramadhan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum Mencukur Bulu Kemaluan Dan Manfaatnya Menurut Islam

Ini Dia Bacaan Wirid, Dzikir Dan Doa Lengkap Setelah Sholat Wajib Lima Waktu

10 Doa Pendek dan Mudah dihafal, Dibaca Sesudah Sholat lima Waktu